MENARA POST - Kehidupan masyarakat di Kabupaten Indramayu tidak bisa lepas dari laut.
Posisi wilayah tersebut yang berada di daerah pesisir utara Provinsi Jawa Barat
membuat sebagian besar masyarakat di sana bergantung hidup dan mencari makan di
lautan.
Pindang Gombyang makanan khas Indramayu (Foto : Sitian food) |
Dengan melimpahnya hasil laut,
tentunya melimpah juga makahan khas Kabupaten Indramayu yang berbahan dasar
hasil laut tersebut. Salah satunya adalah pindang gombyang yang sudah
melegenda.
Pindang gombyang cukup unik karena
rasanya yang menyegarkan. Namun siapa sangka, makanan yang kini bernilai
ekonomis tinggi ini dahulunya tidak diminati.
Adalah Carmiah (49), koki dibalik kesuksesan gombyang. Lewat
tangan dinginnya kini makanan tersebut menjadi makanan khas dari Kabupaten
Indramayu.
[ads-post]
Carmiah cerita, gombyang adalah makanan yang terbuat dari kepala ikan manyung atau dikenal juga dengan jambal.
Carmiah cerita, gombyang adalah makanan yang terbuat dari kepala ikan manyung atau dikenal juga dengan jambal.
Di Indramayu memang banyak pembuat ikan asin jambal roti. Hampir
di setiap pesisir, para pembuat ikan asin mudah untuk ditemui.
Sekitar tahun 2006 silam, kepala
ikan manyung belum sepopuler sekarang. Bahkan para pembuat ikan asin membuang
begitu saja kepala ikan manyun.
“Dibuang karena limbah. Terus bingung juga kan mau diapakan itu
kepala ikan,” katanya, Senin (28/1) kemarin.
Akhirnya ia pun berpikir keras sehingga tercetuslah ide untuk membuat makanan berbahan dasar kepala ikan manyung. Dengan racikan bumbu dan rempah, ia sukses menghilangkan bau amis kepala ikan dan menjadikannya santapan makan siang yang lezat.
Akhirnya ia pun berpikir keras sehingga tercetuslah ide untuk membuat makanan berbahan dasar kepala ikan manyung. Dengan racikan bumbu dan rempah, ia sukses menghilangkan bau amis kepala ikan dan menjadikannya santapan makan siang yang lezat.
“Bumbu dasarnya paling cuma kunyit, bawang merah, putih, laos,
kemiri, cabai rawit dan bumbu rempah lain,” ujarnya.
Pada awal berdagang, peminat gombyang sangatlah sepi. Masyarakat
masih menilai aneh makanan tersebut. Namun Carmiah tak putus asa. Usahanya pun
berbuah manis, Warung dagangannya yang terletak di Pantai Karangsong, Indramayu
kini ramai pembeli.
“Setelah dua bulan baru pada datang ke sini,” tutur dia. Carmiah
mengatakan, lama kelamaan banyak warga lain yang mengikuti jejaknya berjualan
kepala ikan manyung.
Buktinya di sekitar wilayah Karangsong Indramayu banyak ditemukan
penjual makanan khas tersebut. Dia pun bersyukur ikan yang semula dijadikan
limbah bisa bernilai ekonomi cukup tinggi.
Tak ayal kini kepala ikan manyung memiliki harga di pasar. Dahulu
pada tahun 2006 silam, satu kilogram kepala ikan hanya dihargai Rp 2.500 saja.
Kini para pedagang ikan menjualnya dengan harga Rp 25.000 per kilogramnya.
“Satu kepala ikan itu beratnya bisa mencapai 2 sampai 3 kilo,”
ungkapnya.
Pena
|
By.
|
Redaksi
|
Editor
|
By.
|
Redaksi
|
Foto
|
By.
|
Sitian food
|