Saerih, penderita Penyakit Muscle Bridging Mid, Foto By.Adam Pramuja |
Saerih (35) sosok
ibu muda beranak dua ini sedang berjuang melawan penyakit yang sedang
dideritanya selama bertahun-tahun.
Namun karena faktor
ekonomi, Saerih, warga Desa Bojongslawi, Kec.Lohbener, Kab. Indramayu, Terpaksa
menjalani perawatan di rumah sepupunya.
Berdasarkan pantauan wartawan Menara
Post di kediamannya, Saerih menderita penyakit pada bagian perutnya. Menurut
keterangan Rusnedi (40) suami Saerih, menjelaskan bahwa Saerih pernah di rawat
selama 11 hari di RSUD Indramayu, berdasarkan informasi dari dokter saat
melakukan pengecekan di RSUD Indramayu menjelaskan ada penyakit Liver.
Selama dirawat di RSUD tak kunjung
sembuh, Rusnedi memutuskan untuk memulangkan istrinya dari rumah sakit dan
menjalani berobat jalan dirumah.
Namun setelah beberapa hari
menjalani berobat jalan perut saerih tak kunjung kempes dan keluarga pun
menyarankan untuk berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Rusnedi pun
mengamini anjuran keluargnya tersebut.
“Alhamdulillah setelah dirawat di
Rumah Sakit Bhayangkara istri saya agak mendingan, Dalam artian hamper 50%
sudah tidak merasakan sakit di perutnya” Kata Rusnedi saat diwawancari dirumah
sepupunya, tempat saerih dirawat, di Desa Ujungaris, Kec. Widasari, Rabu
23/01/2019.
Rusnedi melanjutkan, Saat menjalani
perawatan di rumah sakit Bhayangkara, Saerih di vonis mengalami gangguan pada
jantung, dan pihak rumah sakit menyarankan untuk di periksa di Rumah Sakit
specialis jantung.
“Berdasarkan saran dari pihak rumah
sakit Bhayangkara,saya membawa Saerih ke Rumah Sakit Jantung Hasna Medika yang
beralamat di Jl. Raden Gilap, Palimanan, Cirebon.” Lanjut Rusnedi.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr, Chaerul Achmad,
So.JP (K), Pada tanggal 12 Oktober 2018, Menyebutkan bahwa Saerih mengalami
penyakit Muscle Bridging Mid atau Anatomi Pembuluh Darah Koroner Jantung.
[ads-post]
Setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika, Saerih dibawa pulang ke ruamh saudaranya.
Untuk diketahui saat ini Saerih
sedang menjalani berobat jalan, dan dirawat oleh saudara sepupunya di Desa
Ujungaris Rt/Rw 09/03 Kec.Widasari, Kab.Indramayu.
Saerih terpaksa dirawat di rumah
sepupunya dengan alasan, minimnya biaya untuk melakukan perawatan di rumah
sakit, Disamping itu, di desa asalanya yakni Desa Bojongslawi, Kec.Lohbener,
Kab.Indramayu tidak ada yang mengurusnya, Kepala Desa Bojongslawi yang baru pun
menurutnya masih belum peka terhadap kondisinya, Kedua orang tua Saerih sudah
lama meninggal, Sedangkan kaka kandung Saerih sendiri sedang bekeja di luar
kota.
"Kalau kades yang lama, sudah banyak membantu, namun untuk yang baru, karena mungkin masih baru menjabat, jadi kurang peka" Keluhnya.
Sebelumnya diberitakan sebelumnya, Pemkab Indramayu meraih sebuah Penghargaan di Bidang Kesehatan yang menggandeng Forum Kabupaten Indramayu Sehat (FKIS) yang dibentuk berdasarkan SK
Bupati Nomor:441.05/Kep.56C-Bappeda/2014.
Saat itu Bupati yang masih dijabat
oleh Hj. Anna Sophanah menerima berupa
penghargaan dari pemerintah pusat.
Seperti dikutip dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Kepala
Bappeda Kabupaten Indramayu, mengungkapkan, Penghargaan yang diberikan
Pemerintah kepada Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 ini merupakan penghargaan
yang kedua, karena pada tahun 2013 di bawah kepemimpinan Bupati Anna Sophanah
dan Wakil Bupati Supendi, Kabupaten Indramayu juga meraih penghargaan Kabupaten
Sehat untuk kategori Swasti SabaPadapa.
Wawang menambahkan, dalam verifikasi yang dilakukan Tim Pusat di
Indramayu ada 4 (empat) tatanan yang menjadi Kriteria penilaian, yaitu: Kawasan
Permukiman Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat,
Ketahanan Pangan dan Gizi serta Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri dengan
Lokus (Lokasi Khusus) Penilaian di 7 Tempat. (27/11/2015).
Berdasarkan penghargaan tersebut Rusnedi suami Saerih berharap
pemerintah mau pun dermawan ada yang mau membantu beban istrinya yang selama
kurang lebih 4 Tahun penyakitnya tak kunjung sembuh.
“Mudah-mudahan pemerintah Indramayu
mau pun swasta mau membantu meringankan beban saya, agar saya beserta anak
Isteri bisa beraktifitas normal kembali” Harapnya.
Di tempat terpisah, Pemerintah Desa
Ujungaris menjelaskan, selama Saerih tinggal di Desa tersebut pihaknya sudah
berusaha membantu untuk meringankan bebannya, Melalui Ali, sekretaris Desa,
Saat ditemui di kantor Desa Ujungaris menerangkan bahwa ada warga yang bernama
Saerih numpang perawatan di Rumah sepupunya.
“Berdasarkan informasi dari
masyarakat sekitar, bahwa ada warga Desa Bojongslawi yang numpang nginap di rumah
sepupunya, guna menjalankan rawat jalan, Meskipun Saerih bukan warga Ujungaris,
Namun pihaknya tetap membantu meringankan bebannya” Jelas Ali Sekdes Ujungaris.
Saat ini kondisi Saerih perutnya
masih membesar seperti sedang mengandung 9 bulan, Dengan tali pusar keluar,
Saerih hanya bisa duduk diam dan lemas yang sesekali mersakan sakitnya di perut.
Sedangkan suaminya sendiri bekerja
serabutan, yang hanya buat makan sehari-hari saja terkadang masih
kurang. (AAP)